Wartawati media online DPP AWDI ( Trisnawati Jones Foto Tengah )
sedang mewawancarai Gubernur DKI Jakarta Bpk. Fauzi Bowo
dalam rangka gong xi fat cai baru-baru ini.
Kantor Berita AWDI, Jakarta - Ratusan warga keturunan Tionghoa tumpah ruah di rawa kompeni, kampung belakang Rw. 04 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2562, baru-baru ini.
Mereka larut dalam kegembiraan bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, SekdaProv Fajar Panjaitan, Walikota Administrasi Jakbar Burhanuddin, Camat Kalideres Ahmad Yala, beserta para pejabat lainnya.
Pada kesempatan itu Fauzi Bowo memerintahkan jajarannya, agar warga keturunan Tionghoa di Jakarta diberi kemudahan dalam pengurusan administrasi dokumen kependudukan. Gubernur yang dulu akrab dipanggil bang Kumis semasa kampanye itu juga mengaku setiap tahunnya akan menyempatkan diri bersilaturahim dan merayakan Imlek bersama warga keturunan Tionghoa di Jakarta, khususnya warga keturunan China Benteng di Kelurahan Kamal yang hidup dalam garis kemiskinan.
"Warga keturunan Tionghoa di Jakarta belum semuanya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap," ujar Fauzi Bowo. Dengan memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, mereka akan mudah mencari pekerjaan dan melakukan aktifitas lainnya serta menjauhkan dari perlakuan diskriminasi.
Kunjungan Gubernur itu juga tidak disia-siakan untuk menyampaikan keluhan warga, mengenai kebisingan dan tekanan angin pesawat terbang yang melintasi pemukiman penduduk sejak 1985 ini. "Kami lebih dulu tinggal disini, sebelum Bandara Soekarno-Hatta ada," ujar Kristina (46) mewakili warga lainnya. Menurutnya bukan hanya bising, tapi rumah warga yang kurang mampu, banyak yang rusak akibat angin tekanan pesawat. "Gentingnya banyak yang beterbangan terkena angin pesawat," ujarnya.
Menanggapi keluhan warga ini, Gubernur menerangkan tentang aturan di negara-negara lain didunia, yang mensterilkan jalur penerbangan dari pemukiman penduduk. "Seharusnya pengelola bandara membebaskan lahan warga, agar tidak mengganggu jalur penerbangan dan masyarakat," jelas Fauzi. Namun karena pemerintah tidak memungkinkan melakukan sistem bedol desa, karena kondisi lingkungan yang padat, maka Pemprov DKI Jakarta akan mengatasi itu semua dengan program penanaman pohon-pohon besar diwilayah ini. "Saya akan menginstruksikan Walikota Jakbar untuk segera melakukan pengkajian penanaman pohon apa yang cocok," tegas Gubernur.
Sebelum acara usai, Fauzi Bowo berkesempatan membagikan angpau berisi pecahan seratus ribu, jeruk 1 Kg dan kue keranjang kepada 300 KK warga keturunan Tionghoa yang kurang mampu. * Trisnawati Jones
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !