Headlines News :
Home » » Yasim Bima : Terbukti Malas Masuk Kantor, Akan Diganti

Yasim Bima : Terbukti Malas Masuk Kantor, Akan Diganti

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Rabu, 23 Maret 2011 | 14.53

AWDI Bima NTB,
Terkait Kepala Sekolah (Kasek) MIS Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Husni S.Pd yang dilaporkan oleh pihak bawahannya (dewan guru, red) melalui surat mosi tidak percaya dari 21 orang guru. Mosi tidak percaya itu terkait dugaan penyimpangan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2010 dan beasiswa miskin sebesar Rp 11 juta dari APBN dan Rp 11 Juta juga yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima serta belanja ATK, selain itu Husni juga dalam surat protes 21 guru itu menjelaskan kalau oknum kasek setempat jarang masuk kantor.
“Mosi tidak percaya tersebut ditujukan kepada Yayasan Islam (Yasim) Bima dan Kementrian Agama Kabupaten Bima Januari 2011 lalu”, beberapa deretan nama dari 21 guru yang ajukan mosi tidak percaya terhadap Husni tersebut yakni Lutfi HM, Amin Hurman S.Pdi, Dumran Ama, Pd, Fahrin S.Pdi, Saifun S.Pdi, Nurjani Ama, Aima S.Pdi, Asri Ama, Ridwan S.Pdi, Dafran S.Pdi, Sarfina S.Pdi. sementara dari pengakuan Husni pada wartawan beberapa hari lalu, dirinya mengaku bahwa anggaran yang dipertayakan 21 guru itu bahwa dirinya sudah menyerahkan pada siswa yang berhak dan mengenai jarangnya masuk kantor diakibatkan Husni mengajar disekolah lain (SMPN 1 Wera, red), singkat Husni.
Ketua Yayasan Islam Bima, H. Abubakar H. Ismail yang diminta keterangannya oleh media ini Sabtu (19/3) dikantornya mengatakan, saya membenarkan bahwa ada surat protes dari guru-guru yang ada di MIS Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima yang meminta kasek Husni, S.Pd untuk diperiksa terkait jarang masuk kantor, katanya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Yasim Bima Februari 2011 lalu, Husni telah diingatkan untuk masuk kantor dan apabila terdapat dan terbukti maka Yasim Bima tidak segan-segan akan melakukan mutasi atau jabatan tersebut diganti oleh orang lain. Abubakar juga meminta agar 21 guru yang mengajukan protes secara tertulis itu agar jangan mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok sehingga muncul dugaan pencalonan diri untuk mengantikan Husni atau mengusulkan nama orang lain, ujar Abubakar.
“Dari hasil pemeriksaan pihak yayasan bahwa Husni mengakui bahwa uang bantuan tersebut telah beres karena telah diserahkan dan dicairkan pada siswa yang berhak”, sementara terkait Husni mengajar disekolah lain. Husni juga telah diingatkan yayasan untuk mengurangi jam mengajar di SMPN 1 Wera sehingga lahirlah keputusan bahwa Husni hanya mengajar di SMP tersebut pada sore hari agar tidak menggaggu proses belajar MIS pada pagi hari.
Menurut Abubakar, dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun periksa di sekolah-sekolah binaan Yasim Bima yang dilaporkan bermasalah secara tiba-tiba baik di Kota Bima maupun Kabupaten Bima. “Apabila terbukti kasek atau guru nakal masuk kantor, maka akan kami ganti dan dikeluarkan secara tidak terhormat dari sekolah setempat”, ancamnya.
Selain itu, Abubakar juga mengucapkan terimakasi pada pihak terkait seperti insane pers sebagai lembaga kontrol yang rela meliput disekolah dibawah binaan Yasim Bima baik berita yang bersifat kritik. Menurut Abubakar, itu sangat membantu pihaknya untuk mendapatkan data dan masukan sehingga sekolah-sekolah yang ada di Yasim Bima bisa berbenah diri, tambahnya.
Saat ditanya wartawan terkait penyimpangan anggaran seperti yang termuat dalam surat protes dari 21 guru MIS tersebut, Abubakar menyatakan itu hak Kementrian Agama, jawabnya. Yayasan ini hanya memeriksa Husni terkait jarang masuk kantor saja, kalau terkait anggaran itu hak Kementrian Agama Kabupaten Bima. (Khairul)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


 
Support : Creating Website | Edited | Mas Template
Copyright © 2013. Kantor Berita AWDI Pers - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger