Sholeh
Soemarmo ,SH
Sejumlah nama tokoh santer disebut-sebut sebagai kandidat Gubernur Banten terus menyeruak dan memenuhi ranah publik. Salah satunya, yakni Ratu Atut Chosiyah (saat ini Gubernur Banten-red). Bahkan, Atut sudah menyosialisasikan niatnya maju sebagai kandidat Gubernur.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten pun sudah menjadwalkan tahapan pemilihan gubernur Banten periode 2011–2015, yakni pada mulai pada Mei–Juni 2011. Jadwal pemilihan pada putaran pertama diperkirakan akan dilakukan Oktober 2011. Sedangkan jika terjadi putaran kedua, diperkirakan pemilihan akan dilakukan pada November atau awal Desember 2011.
Tahapan pemilihan Gubernur Banten sudah dimulai, namun kandidat calon Wakil Gubernur Banten yang akan mendampingi Ratu Atut Chosiyah pada Pilkada tahun ini belum ditetapkan.
Sementara, sejumlah nama yang siap dan cocok mendampingi Atut dalam bursa Pilkada Gubernur sudah banyak bermunculan. Salah satunya yakni, Ir. H.M. Shaleh, MT. Bahkan, sejumlah elemen masyarakat di Banten pun siap mengusung dan mendukung mantan Pjs Walikota Tangerang Selatan ini. Dukungan tersebut salah satunya datang dari LSM LIPPN (Lembaga Indepeden Pemantau pembangunan Nasiona) ,Soemarno,SH ketua DPD Kab.Tangerang,Kota Tangerang & Tangerang Selatan
Menurutnya , bahwa sosok bakal calon Wakil Gubernur yang paling cocok mendampingi Atut adalah H.M. Shaleh. Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten ini, kata Juki memiliki segudang pengalaman sebagai birokrat.
“H.M. Saleh pas untuk diusung sebagai salah satu kandidat karena memiliki pengalaman sebagai birokrat. Dia (H.M. Saleh -red) kaya pengalaman sebagai birokrat karena dia pernah menjadi Pjs Walikota Tangsel,” ujar Soemarno
“Sosok yang pas untuk mendampingi Atut adalah dari kalangan birokrat. Karena seorang birokrat dalam berbuat dengan menggunakan perhitungan yang matang. Sosok tersebut adalah H. M. Shaleh,” tegasnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak ada larangan seorang birokrat diusulkan menjadi Cawagub.
“Sah-sah saja apabila kalangan birokrat menjadi cawagub. Merupakan hak seorang birokrasi sebagai warga negara Indonesia untuk menjadi Gubernur maupun dari Wagub.
Bahkan ,Soemarno selaku Ketua LIPPN mengatakan kepada wartawan,bahwa Bila Atut menolak H.M.Shaleh sebagai Balon WaGub Banten,seluruh kader LIPPN dan Masyarakat Tangerang bersatu telah bertekad akan menarik dukungannya terhadap Atut
“Bukankah pengalaman adalah guru terbaik dalam menentukan jejak langkah pada masa sekarang dan mendatang. Untuk itu, kriteria sosok pendamping Atut harus mampu menguasai pengelolaan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan. Dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Kriteria itu hanya ada pada mantan Pjs Walikota Tangsel H. M. Shaleh,” tegas Soemarno.SH
Sementara, Ratu Atut Chosiyah kepada wartawan mengaku kandidat calon Wakil Gubernur Banten, yang akan mendampingi dirinya pada Pilkada Gubernur 2011, akan diketahui pada Agustus.
MS/RM
Sudah semarak ya!! Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami kasus dugaan korupsi proyek pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan di Provinsi Banten. Sebagaimana yang diungkap dalam portal iyaa.com bahwa KPK memeriksa Direktur PT Alfa Sarana Makmur Kaharmuddin sebagai saksi untuk tersangka Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. "Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat di konfirmasi, Selasa (1/4/2014).
BalasHapus